Friday, 7 October 2011

tragedi senin 00.10 wib


Minggu kemaren Pulang dari palembang rasanya cuapekkkkkk bengget. Jadinya jam tengah lapan yang rencana cuma mau golek-golek  akhirnya ketiduran, disusul buk theo jam lapan n jam jam sembilan mei juga ketidran. Kebetulan valen lagi di palembang so jam 9 penghuni blok hc 20 udah tidur semua.


Fena bangun!!!!!!!!!!!” tiba-tiba theo bangunin aku dengan nada sedikit menyentak.
 “Knapa theo %$#@&*####???” gue kaget sambil terbangun.
ga ada” sahutnya,, trus tidur lagi tanpa rasa bersalah. Ternyata dia mimpi lagi bangunin seseorang hewkhewkhewk.


Dia sih enak langsung tidur lagi,, nah aku jadinya yang ga bisa tidur. Liat jam ternyata masi jam 23.30. Aku duduk di atas tempat tidur, sambil liatin wajahnya n ngomel dalam hati “Tunggu besok pagi ya Theo, abislah lah kau kuomelin, banguni orang jadinya ga bisa tidur lagi”. Aku ga pernah seemosi itu, akukan orangnya baik hewkhewkhewk. Sebenarnya dia sering gituin aku, tapi kali itu benar-benar emosi  sampe kepala ku pusing gimana gitu n akhirnya ga bisa tidur lagi.


Karna ga bisa tidurlagi akhirnya aku baca buku.  Baru baca beberapa baris, roh malasnya keluar,, n finally aku ngambil laptop coz baca artikel-artikel yang udah gue stok di laptop kayaknya lebih menarik.


Jam 00.10 wib, lagi asyik-asyik baca, tiba-tiba JENG JENG JENG JENG……… suara sandal mendekat ke arah pintu dapur, gue tahan nafas dan jantung gw yang tadinya berdetak 70 kali per menit tiba-tiba mengalami percepatan jadi 199 kali per menit, yang lain pada masi tidur. Orang itu coba buka pintu “ngikkkkkkkk” untung pintu nya dipasang palang. Gue pura-pura mendehem “ehemmm-ehemmmm”. Eh si maling itu bukannya takut atau kabur, malahan dia coba cungkil jendela yang disamping pintu tadi. Huuuuuuuuhhhhhhhh gue langsung teriak “SIAPA ITUUUU……” tapi teriakannya ga  kuat, istilahnya ga bisa membangunkan seisi kota hihihi, tetangga maksudnya. Setelah aku teriak si maling juga ga beranjak dari tempatnya masi aja tetap nyungkil-nyungkil. Sambil ketakutan gue bangunin si theo “theo bangun,, bangun ,, ada orang di belakang” . Dia masi tetap nyungkil. Akhirnya aku teriak lagi dan lebih kencang dari yang tadi “SIAPA ITUUUUUUUUUUUUU…….”. Masi sambil coba nyungkil, tiba-tiba terdengar suara idupin motor di dekat si pelaku tadi. Ternyata dia ga sendirian, ada dua orang sodaraaaaaaa. Akhirnya mereka pun kabur ntah kemana.


Si theo cepat-cepat nelpon cowok-cowok jagoan persada heheheh (hendrik, okto, dodo). Lucunya mereka Cuma bawa bamboo yang lebarnya 1,5cm, n panjangnya kira-kira 1 m, itupun Cuma satu hehehehehe. Tapi jadilah, semangat dan keberaniannya luar biasa walopun di dalam mungkin juga takut abis-abisan. Mereka nemanin kami sampe jam 2 pagi sambil menikmati kacang sihobuk n teh manis hangat.


Seandainya jendela berhasil di cungkil, mereka akan dengan mudah lepasin palang pintunya, kebetulan malam itu kami ga pasang gembok pintu trali dapur dan mungkin hal-hal yang tidak diinginkan akan terjadi. Lalu kami masang gembok di dapur, dan setelah jantung agak reda, mereka (jagoan persada) pulang ke rumah.

Kira-kira jam tiga, kamikan belum tidur n masi di ruang tamu, suara  motor yang tadi datang lagi dan berhenti  di samping bagian depan rumah. Kami saling liat-liatan, tapi masih tetap diam. Tiba-tiba di samping belakang ada lagi gerakan yang mencurigakan. Kami serempak teriak “AAAAHHhhhhhhhhh.  Theo teriak“ hahhh itu dia” sambil nunjuk ke arah asbes dapur. Gue langsung lari ke kamar, tapi mereka berdua tetap di luar sambil ketakutan dengan muka pucat dan kecepatan jantung makin menjadi-jadi kayaknya 399 kali per menit i. Nyampe di kamar tiba-tiba aku sadar “ngapain aku sendiri disini, ini kan ga ada kunci dari dalam”, aku keluar lagi,, trus masuk ke kamar si mey, dan mereka berdua juga ikut masuk karena kamar mereka ada kuncinya. Aku kunci pintu kamar, dan theo sama mey sibuk nelpon jagoan persada tadi.

Jagoan-jagoan tadi segera datang, tapi kali ini dengan persiapan yang lebih baik, dan mereka akhirnya bawa balok kayu dan  janji mau ronda.

Setelah keadaan mulai agak tenang, trus kami tanya ma theo “Emang tadi kau liat apa?” “aku liat asbes itu posisinya turun” jawabnya. “Ya ampun theo, itu posisi asbesnya memang kyak gitu dari dulu” sahut mey. Mungkin sangkin parnonya,, theo kira malingnya turun dari atas asbes hehehehehe.

Masuk ke inti, setiap cerita kan harus punya inti hohohoho.
Tuhan ga akan biarin sesuatu hal apapunpun terjadi atas hidup kami tanpa seizinnya Dia. Tuhan yang izinin theo mimpi bangunin orang, Tuhan yang ngijinin aku ga bisa tidur dan bahkan Tuhan yang ngijinin maling tadi coba-coba masuk rumah kami.  Biar kami tau Dialah Tuhan perlindungan kami. Serius saat itu gue benar-benar takut. Omelan yang tadinya kusimpan ma theo berubah jadi rasa syukur yang luar biasa. Dan gue teringat ayat yang mengatakan “Mereka menghadang aku pada hari sialku, Tetapi Tuhan menjadi sandaran bagiku” (Maz. 18:19). Mereka datang saat trali pintu ga dikunci, Tapi Tuhan yang kusembah Dialah yang buat rencana mereka gagal. Biar mereka tau ada Raja di atas segala raja yang menjadi Pelindung bagi hidup kami.

Satu hal yang aku dapat lagi “tentang Perlindungan TUhan”. Ketika aku mengalami hal itu, maka aku akan lebih banyak belajar tentang Perlindungan Tuhan, aku akan lebih banyak cari-cari ayat di Alkitab tentang perlindunganNya yang sempurna. Cara-cara seperti itu cuma pancingannya Tuhan aja, biar aku lebih banyak belajar lagi tentang Perlindungan dari tempat yang  mahatinggi.

Mazmur 91:10
malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu



No comments:

Post a Comment