Tuesday 25 February 2014

Pastor Yonggi Cho Dipenjara

Sebenarnya saya sedikit “Shock”,  tadi ada yang share di Facebook kalau Pastor Yonggi Cho, pemimpin gereja terbesar di Korea Selatan ini dipenjara. Saya coba search di Google dan jawaban.com pun menulis hal yang senada. "David Yonggi Cho (78), terbukti bersalah atas tuduhan penggelapan uang gereja sebesar 9 juta euro atau 13, 1 juta won atau setara dengan 1,4 trilliun rupiah. Keputusan ini disahkan oleh Pengadilan Tinggi Seoul setelah melalui penyelidikan dan persidangan yang panjang." 


Tapi kar’na saya gak tinggal di Korea, saya kurang tau juga kebenaran berita ini. Mungkin aja ini hanya kabar kabur. Kebetulan saya juga gak ngerti bahasa korea en  tulisan korea, so gak bisa check kebenarannya dengan pasti. So, jangan cepat-cepat ambil kesimpulan ya sob!


Terlepas dari benar atau tidaknya  berita ini, setiap ada peristiwa kejatuhan yang menimpa para hamba Tuhan, yang selalu terbersit di kepala saya adalah hidupnya Rasul Petrus. Sepertinya Tuhan tau suatu saat nanti akan ada anak-anak Tuhan yang jatuh dan Tuhan mau anak-anak yang jatuh itu melihat bagaimana kasih TUhan selalu cukup. Petrus menyangkal Tuhan Yesus sampai tiga kali meskipun Petrus telah melihat banyak mujizat dilakukan Tuhan Yesus, meskipun Petrus telah melihat Yesus dimuliakan di atas bukit bersama Musa dan Elia, sungguh pengalaman rohani yang luar biasa bukan? Tapi, ketika dia bertobat, ketika dia menyesal, Kasih Tuhan yang besar selalu cukup untuk memulihkan hidupnya kembali.

Daud juga pernah jatuh, dia melakukan perzinahan dan pembunuhan berencana, tapi kasih Tuhan yang besar itu selalu cukup untuk memulihkan dia kembali walaupun harus ada harga yang dibayar.

Mungkin masih segar diingatan kita ketika Pastor Benny Hinn bercerai, tapi kemudian Tuhan sanggup memulihkan keadaan rumah tangga mereka. Kotbah pemulihan bukan hanya untuk jemaat, tapi  ketika hamba-hamba Tuhan ini yang mengalami kejatuhan, pemulihan tetap berlaku untuk mereka.

Satu pernyataan yang selalu tertanam dalam hati saya adalah:
Sedalam apapun kita jatuh, kasih-Nya lebih dalam untuk mengangkat kita kembali

Kasih Kristus itu melampaui pengetahuan kita, namun juga sangat intim dan tidak pernah berubah. Kasih Kristus itu TETAP, SEMPURNA dan TAK BERSYARAT bagi kita. Kasih-Nya tidak bergantung kepada keadaan kita. Bahkan Rasul Paulus sampai berdoa supaya orang-orang memahami kasih Tuhan yang besar itu

Efesus 3:18
Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus

So, sekalipun Pastor Yonggi Cho mengalami apa yang dialaminya sekarang, saya percaya kasih Tuhan selalu cukup untuk memulihkan dia kembali.

Thursday 20 February 2014

Dia membuat mimpi menjadi nyata


Sabtu ini, akan menjadi kali ke-empat saya bawain Firman Tuhan di ibadah Youth, gereja lokal tempat saya tertanam. Ini merupakan kasih karunia yang Tuhan beri buat saya dan   merupakan salah satu my dream  juga meskipun saya gak punya latar theologi. 

Mungkin orang lain tidak tau, di tempat-tempat tersembunyi, di kamar, di depan kaca, di kamar mandi, di hayalan, dan tempat aneh lainnya, saya sering ngomong sendiri dan membayangkan di depan saya itu ada banyak orang-orang yang dengar kotbah, motivasi yang saya bawa Huehuehaha. Tapi TUhan melihat semua itu, Tuhan sering melihat saya dengan tampang serius  ngomong-ngomong dengan semua hayalannya walaupun sisir, odol, pena, kayu,  gelas harus menyamar jadi microphone

Tahun lalu saya mulai dijadwal kotbah di ibadah Youth. Waktu itu sebenarnya saya merasa takut-takut dikit tapi Tuhan ingatkan saya “ Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya?” Dia tau “Preaching" adalah salah satu dream saya dan Dia mau membuat mimpi itu menjadi nyata.

Saya mengingat waktu kuliah dulu, gabung di COOL (komsel) Indralaya,  setiap  kali pemimpin sharing selesai bawain FIRTU, pasti kita satu-satu disuruh share apa yang kita dapat dari FIRTU yang dibawa si leader atau share apa yang Tuhan kerjakan sepanjang satu minggu itu. Tapi, masalah selalu terbentur di saya, karena ketika semua udah share apa yang mereka dapat dan ketika giliran berlanjut ke saya, maka yang saya lakukan hanya senyum senyum dan diam seribu bahasa. Bukan karena saya gak punya sesuatu untuk dibagiin, tapi saya selalu dihantui oleh “Kegagapan” hauheheh. Saya takut ntar kalo udah mulai ngomong tiba-tiba jantung saya berdetak sangat kencang, trus tangan mulai garuk-garuk kepala dan orang-orang yang mendengar saya mulai kebingungan karena susah nangkap inti dari apa yang saya omongin hahahah. Makanya cara untuk menutupi itu semua, saya lebih baik diam-diam aja.  Sebenarnya kalo ngobrol biasa sehari-hari sih masih normal-normal aja, tapi kalo dalam satu perkumpulan dan semua mata tertuju ke saya, biasanya saya akan jan-jan-jantungan sodara-sodara Hueheheh. Saya gak seperti orang-orang yang sambil ngomong, ide-ide bisa bermunculan di kepalanya, pintar merangkai kata-kata, teratur dan sistematis, but me, kalo orang batak bilang sering “Marabbalangan” heheh

Setelah cukup lama bergabung di COOL, saya ingat ketua nyuruh saya bawain sharing FIRTU, dan gw cepat-cepat sms dia “Bang mending gw jadi Worship Leader aja”. Kalo kita jadi WL kan tutup mata tuh, jadi gak terlalu nervous. En si Ketua langsung bales “ OK, tapi minggu depannya kamu pimpin sharing ya”. Saya hanya bisa pasrah. Bayangkan saudara-saudara jadwal pimpin sharingnya masih 2 minggu lagi, tapi semenjak dikabari saya udah mulai jantungan Hueheheheh. Dan seperti yang saya dan saudara bayangkan, ketika hari itu telah tiba mereka semua kebingungan dengan apa yang saya bawain :D

Bulan 10 tahun  2010, saya dipilih sebagai ketua COOl, dan itu artinya saya harus sering-sering bawain Firman Tuhan, dan artinya lagi penderitaan saya akan semakin bertambah hahaha. Karena kita biasanya Komsel hari kamis, jadi kamis pagi jantung sudah mulai tak normal :) . Pernah ya sekali waktu aku bawain FIRTu, saya sudah persiapkan sedemikan rupa, en saya mulai bicara. Saya perhatikan mereka semua kok serius banget ya dengarnya. Saya lanjut ngomong bla.. bla.. bla..bla. Tiba-tiba yang disamping saya ngomong “Aduh ka, langsung intinya aja deh, dari tadi aku gak ngerti” hahahah. Bayangkan saudara betapa hancurnya hatiku mendengarnya, kirain tadi mereka diam-diam karena serius en menikmati apa yang aku sampein, tapi ternyata mereka sedang kebingungan :p

Now, saya sangat bersyukur, perlahan-lahan Dia mulai mengajariku. Dia mulai buka pintu-pintu kesempatan. Dia membuat my dream menjadi nyata. Biarlah segala kemuliaan hanya bagi Dia.

Tuhan ALLah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. (Yesaya 50 : 4)

Wednesday 5 February 2014

Ketika Kamu Harus Menunggu Lagi


Apa yang kamu rasakan ketika kamu harus menunggu? Menunggu janji Tuhan dalam hidupmu. Kamu  telah begitu sabar menunggunya, tapi kamu disuruh menunggu lagi.

Apa yang kamu lakukan jika janji itu sudah terpampang nyata (*Syahrini mode on*) di depanmu ? tapi kemudian kamu disuruh menunggu, tidak boleh menyentuhnya. 

Ini bukan tentang Abraham yang menunggu seorang anak.

Bukan juga tentang Yusuf  ketika dia di rumah Potifar atau di penjara yang menunggu mimpinya menjadi nyata. 

Bukan pula tentang Musa yang membawa bangsa Israel selama 40 tahun mutar-mutar di padang gurun menuju tanah perjanjian.

Kita begitu sering mendengar cerita dimana orang-orang yang luar biasa ini harus sabar menunggu janji Tuhan digenapi dalam hidup mereka.  Orang-orang ini menanti mujizat terjadi dan mereka secara tekun menunggunya. Mujizatnya belum terjadi , tetapi mereka benar-benar merindukannya dan dalam penantian itu mereka terus berharap. 

Tapi bagaimana jika mujizatnya telah terjadi  dan janji itu sudah berada di depanmu dan Tuhan memintamu untuk menunggu?  Ini bukan lagi tentang kamu mengantri  di restoran  tapi kamu sudah duduk di kursi dan di meja telah tersedia semua hidangan, bau makanan lezat itu telah menggerogoti hidungmu dan kamu disuruh untuk tidak langsung memakannya . Tuhan berkata “ Duduk lah yang tenang dan makanannya jangan disentuh dulu”

Maukah kamu tetap taat untuk hal-hal yang seperti itu? 


Even if you don’t have any other reason to wait. If Jesus says so, you have all the reason you need.