Wednesday, 5 February 2014

Ketika Kamu Harus Menunggu Lagi


Apa yang kamu rasakan ketika kamu harus menunggu? Menunggu janji Tuhan dalam hidupmu. Kamu  telah begitu sabar menunggunya, tapi kamu disuruh menunggu lagi.

Apa yang kamu lakukan jika janji itu sudah terpampang nyata (*Syahrini mode on*) di depanmu ? tapi kemudian kamu disuruh menunggu, tidak boleh menyentuhnya. 

Ini bukan tentang Abraham yang menunggu seorang anak.

Bukan juga tentang Yusuf  ketika dia di rumah Potifar atau di penjara yang menunggu mimpinya menjadi nyata. 

Bukan pula tentang Musa yang membawa bangsa Israel selama 40 tahun mutar-mutar di padang gurun menuju tanah perjanjian.

Kita begitu sering mendengar cerita dimana orang-orang yang luar biasa ini harus sabar menunggu janji Tuhan digenapi dalam hidup mereka.  Orang-orang ini menanti mujizat terjadi dan mereka secara tekun menunggunya. Mujizatnya belum terjadi , tetapi mereka benar-benar merindukannya dan dalam penantian itu mereka terus berharap. 

Tapi bagaimana jika mujizatnya telah terjadi  dan janji itu sudah berada di depanmu dan Tuhan memintamu untuk menunggu?  Ini bukan lagi tentang kamu mengantri  di restoran  tapi kamu sudah duduk di kursi dan di meja telah tersedia semua hidangan, bau makanan lezat itu telah menggerogoti hidungmu dan kamu disuruh untuk tidak langsung memakannya . Tuhan berkata “ Duduk lah yang tenang dan makanannya jangan disentuh dulu”

Maukah kamu tetap taat untuk hal-hal yang seperti itu? 


Even if you don’t have any other reason to wait. If Jesus says so, you have all the reason you need.

No comments:

Post a Comment