Sunday 24 June 2012

MY GREAT GRADUATION AND BIRTHDAY

Woahhhhhhhhh akhirnya di wisuda juga setelah sekian lama menimba ilmu di Indralaya. Menimba ilmu dalam banyak hal, bukan hanya dalam hal akademis , tapi juga dalam hal karakter, iman, pengharapan, persahabatan, keluarga dan banyak hal. Dan untuk tahap level tertentu mungkin TUhan lihat kalo aku tu udah cocok di wisuda dalam hal karakter, iman, dan lainnya hehehe.

Oh iya,, pagi-pagi sebelum kita wisuda, salon yang kita pesan dari Palembang gak nongol-nongol sodara. Udah nunggu sampai jam 6 gak datang juga. Sempat panic juga. Gimana gak panic, di hari yang berbahagia, di hari dimana harusnya kita tampil cantik dan menawan,, ehhh malah tukang salonnya gak datang. Untung aja di Komplek Persada ada yang bisa salonan. Jadi pagi-pagi kita langsung kesana dan ngerjainya kudu buru-buru soalnya ada 5 orang yang mau salonan.

Selesai salon jam tengah sembilan, padahal acara di audit mulai jam 9. kita yang serumah ada 2 orang yang wisuda , aku en Yuk Memey. Kita berdua Cepat –cepat jalan kedepan, papah mamah (eeyaaaaaaa) belakanngan datangan nya, katanya biarlah kami datang terlambat yang penting kalian duluan nyampe. Satu cara tercepat nyampe ke kampus adalah naek becak. Bayangkan kita udah cantik-cantik tapi harus naik becak, rambut  udah terbang kemana-mana. Penderitaan gak berhenti sampai disana, jalan macet sodara-sodara,, lengkap deh pokoknya. 


Ya akhirnya sampai juga di Auditorium UNSRI tempat kita wisuda, prosesi udah dimulai dan Rombongan rector udah masuk ke ruangan.  Jadi kita berdua cepat-cepat lari dan begitu sampai di depan pintu, petugas yang jaga langsung nutup pintu, kita serentak treak  : Tunnngg…gu…gu……gu……..gu (slow motion gitu sampai seluruh UnSRI bergema hahhahaha, Gak segitunya). Petugas bengong, kok dua makhluk ini lama banget nyampenya dengan muka keringatan pula heheh. Akhirnya kita dibolehin juga masuk,, Puji TUhan.. 

OH iya ini foto-foto My Great graduation



1.376 peserta wisuda

WISUDAWAN/WATI 103 MANAJEMEN UNSRI REGULER


BERPELUKAN


MY FAMILY


MY MOM EN DAD






ROMBONGAN PERSADA


ROMBONGAN PARNA

MY YOUNGEST BROTHER






ME EN MEMEY


BOCAH-BOCAH PERSADA







LET'S SING : S'MUA BAIK, S'MUA BAIK, APA YANG T'LAH KAU PERBUAT DI DALAM HIDUP KU. S'MUA BAIK, SUNGGUH TERAMAT BAIK, KAU JADIKAN HIDUPKU BERARTI




OH IYA KARNA KEBETULAN TANGGAL 21 JUGA MY TANGGAL LAHIR, DAPAT KUE DEH DARI NANTULANG JUNTAK,,, BAEK BANGET YA HEHE.



CUAP-CUAPAN





Wednesday 6 June 2012

DISCIPLES - EVERY MAN'S STRUGGLE

Barusan nemuin satu video yang bagus banget.. especially to all my brothers in Christ.
Salute buat saykoji for making this song.


Monday 4 June 2012

Berani Bayar Harga

Aku gak tau kenapa nulis judul yang ini, yang jelas beberapa minggu ini topik ini selalu mutar mutar di kepalaku. Tuhan seakan-akan bilang kalo aku harus bayar harga lebih di depan sana. Aku gak tau entah masalah ato persoalan apa yang akan terjadi, But Tuhan terus ingatin kalo aku akan menghadapi suatu masa dimana akan datang tantangan yang besar yang belum pernah aku alami sebelumnya.

Beberapa minggu yang lalu aku nulis status facebook “ Ketika Tuhan beri mimpi yang besar dalam hidupmu, maka siapkanlah dirimu untuk tantangan yang besar.” Ya perkataan ini menjadi kekuatan tersendiri buat aku pribadi, gak ada kemulian tanpa harga yang harus kita bayar.  Memang ketika kita dapat mimpi yang besar dari Tuhan, senangnya minta ampyunnnnnnnn, tapi kita juga harus sadar salib yang dipikul pun pasti besar juga mennnnnn. Seperti kata pak Sapta " itu udah sepaket"

Untuk saat ini semua masih baik-baik saja dan Tuhan ingatin aku untuk terus bangun tembok pertahanan seperti yang dilakukan Raja Asa di 2 Tawarikh 14:6-7 : “Karena negeri itu aman dan tidak ada yang memeranginya di tahun-tahun itu, ia dapat membangun kota-kota benteng di Yehuda; Tuhan telah mengaruniakan keamanan kepadanya. Katanya kepada orang Yehuda: “Marilah kita memperkuat kota-kota ini dan mengelilinginya dengan tembok serta menara-menaranya, pintu-pintunya dan palang-palangnya. Negeri ini masih dalam tangan kita, karena kita mencari Tuhan Allah kita dan Ia mencari kita serta mengaruniakan keamanan kepada kita di segala penjuru.” Maka mereka melaksanakan pembangunan itu dengan berhasil."

Seperti ayat di atas mereka melaksanakan pembangunan itu dengan berhasil ketika kondisi aman-aman saja dan bukan saat perang. Kebayang gak kalo mereka bangun tembok saat perang, pasti pembangunannya gak akan selesai-selesai karna begitu batu bata disusun dan mungkin semennya belum kering musuh da nyerang dan dengan mudah tembok itu akan runtuh, betul?
Sama halnya dengan kita. Ada kalanya hidup kita aman-aman saja dan itulah saatnya kita bangun tembok pertahanan supaya pembangunannya berhasil.
So, hari-hari ini gue mulai sering nulis kata-kata penguatan dalam sebuah buku, ya terlihat seperti buku diary. Misalnya
1. Walau kau harus berjalan dalam lembah kekelaman, ingatlah Aku gak akan pernah meninggalkanmu.
2. Tak ada  kemuliaan yang besar tanpa harga yang mahal.
3. Ketika kamu tidak melihat tanganKu, itu bukan berarti Aku meninggalkanmu
4. Aku yang akan tetapkan langkah-langkahmu, dan masih banyak lagi.
 Aku mulai baca-baca tentang hidupnya Raja Daud, apa-apa saja yang dia lakukan ketika dia tidak kuat lagi untuk menangis. Yah menurut aku inilah cara untuk memperlengkapi hidupku, untuk membangun tembok pertahanan supaya ketika masalah ato tantangan itu datang, aku bisa lebih siap menghadapinya.

Masalah atau tantangan apa yang akan terjadi di depan sana aku gak tau bentuknya seperti apa. Apakah itu jadi Martir, Kelilit Hutang, Penyakit, Dikhianati, difitnah, dikucilkan atau apalah yang jelas aku telah mempersiapkan diri untuk itu.  Aku tau ini gak akan mudah, tapi Firman Tuhan berkata : “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.”

Sewaktu kecil aku pernah berpikir kenapa yah ada orang yang mau mati martir buat Tuhan, walaopun ketika guru sekolah minggu bertanya “Siapa yang mau mati buat Tuhan ?” aku tetap angkat tangan.  Ternyata jawabannya sangat simple, Karena mereka mencintai Tuhan melebihi dirinya dan karena Tuhan memberikan kemampuan.  Kalopun salah satu masalah di atas akan menjadi bagianku, aku percaya Tuhan akan memampukanku.